Lanjutnya, menambahkan bahwa komitment untuk explorasi seismik dalam menggali potensi sumber Gas Alam lainnya akan terus dilakukan, karena era produksi dari sumur exsisting akan berakhir selama 3 tahun kedepan, sehingga pencarian sumur- sumur baru untuk keberlangsungan PGE bisa berlanjut kedepannya.
Acara dilanjutkan dengan pemberian santunan anak yatim dari Matang Ceubrek, dan Tausiah yang disampaikan oleh Abu Manan Blangjruen (Ketua MPU Aceh Utara).
Dalam tausiahnya, Abu Manan, menyebut “Latukasirhan mahma kudir yakun”. Dimana sesuatu yang terjadi sudah ada dalam takdir Allah.
“Lambat atau cepat itu semuanya adalah kehendak Allah,” tuturnya.
Harapan kita bersama, kehadiran PGE kedepan bisa menjadi Rahmatan bagi Tanah Luas sebagai daerah penghasil.
“Dengan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah, maka tidak tertutup kemungkinan untuk pengembangan PGE kedepan bukan hal yang mustahil akan Allah berikan cadangan cadangan gas baru dengan hasil yang berlimpah.
Oleh, karenanya ia menyebut pentingnya perhatian perusahaan terhadap daerah penghasil dengan memperhatikan sarana sarana jalan, seperti dari A1 sampai kantor bupati Aceh Utara.
Untuk itu, ia juga berharap dengan kehadiran PGE, dapat mengkondisikan ruas utama jalan yang hancur tersebut. Begitupun Irigasi Krueng pase yang sekarang sedang bermasalah karena merupakan sumber air pertanian bagi masyarakat untuk sembilan kecamatan masjid yang sekarang sedang dalam proses pembangunan.
Acara syukuran tersebut dihadiri dari unsur management PGE, para ulama Tanah Luas, unsur Muspika Tanah Luas, Geuchik Gampong, tokoh masyarakat, dan ribuan masyarakat sekitar, dengan memotong 3 ekor sapi. [nazarecht]