Selain itu, Almuniza juga meminta disusun SOP tentang kebersihan di ruang publik seperti toilet sehingga wisatawan nyaman saat menggunakan fasilitas publik. Menurutnya, branding wisata halal lebih dikuatkan lagi terutama saat menyambut wisatawan yang datang ketika penyelanggaraan PON pada September mendatang.
“Apalagi menjelang PON ini wisata halal ini harus ada, sehingga memiliki event yang bagus untuk semakin kuat. Kita ingin membuktikan bahwa kita berhak untuk memperoleh sebuah nilai bahwa Aceh memang wilayah halal untuk dikunjungi mulai dari bandaranya sampai dengan destinasi wisatanya juga,” jelas Almuniza.
Para peserta yang hadir diminta menjadi agen untuk mendistribusikan ilmu yang didapatkan dari narasumber. Dia berharap, branding wisata halal semakin kuat.
“Mudah-mudahan harapan ini bisa kita wujudkan meskipun perlahan tapi ada progresnya dan mohon jangan lelah untuk terus berjuang bagi Aceh yang kita cintai dan juga halal tourism bisa kita promosikan kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Kasi Pelayanan Bandara SIM, Surta Bunayya yang menjadi salah satu narasumber, menjelaskan, bandara SIM sebagai pintu gerbang masuk ke Aceh ikut mengambil peran memperkenalkan wisata halal ke turis Nusantara maupun mancanegara. Dia berharap adanya perhatian khusus dari pemerintah untuk memajukan dan mempromosikan wisata halal Aceh ke dunia internasional.
“Bandara Sultan Iskandar Muda sudah dan sedang menjalankan program wisata halal yang dapat merepresentasikan Aceh sebagai wisata yang ramah wisatawan muslim baik yang wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara,” kata Surta.