Lewat program link and match, Alhudri berharap semoga tidak ada lagi stigma bahwa lulusan sekolah vokasi akan menjadi pengangguran melainkan dapat menjadi tenaga ahli dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Aceh, Dr. Asbaruddin, M.Eng mengatakan bahwa kegiatan MTU ini diikuti oleh 12 SMK pelaksana dan beberapa sekolah peserta dengan jumlah siswa keseluruhan mencapai 720 orang.
Setiap MTU turut membawa sejumlah instruktur yang akan melatih dan melayani para siswa SMK di daerah.
Untuk MTU 1 akan melatih SMKN 2 Bener Meriah, SMKN 1 Bireuen, SMKN 2 Simpang Kiri Kota Subulussalam, SMKN 4 Meulaboh Aceh Barat dengan kompetensi keahlian, bricklaying (pemasangan bata dan keramik), Plumbing (pemipaan air bersih dan air kotor), Cabinet Making (perabotan) dan Joinery (konstruksi kayu).
Untuk MTU 2 akan melatih SMKN 2 Takengon Aceh Tengah, SMKN 1 Langsa, SMKN 1 Darul Aman Aceh Timur, SMKN 1 Labuhan Haji Aceh Selatan. Adapun kompetensi yang akan dilatih teknologi informatika, teknologi komputer jaringan, multimedia dan elektronika komunikasi.
Sementara MTU 3 akan melatih SMKN 6 Lhokseumawe, SMKN 1 Seunuddon Aceh Utara, SMKN 3 Sigli Pidie, SMKN 1 Panga Aceh Jaya dengan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan ringan, Teknik sepeda motor, Teknik pengelasan dan Teknik mesin perkapalan.
“Kehadiran MTU ke sekolah-sekolah di daerah diharapkan dapat memberikan pelatihan dan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang paling mendesak di sekolah-sekolah yang peralatan perbengkelan yang masih terbatas,” kata Asbaruddin.[]