“Maka dengan MoU ini nantinya BPMA akan mengambil peran, pertama terkait dengan sekolah SMK yang kita perkuat, yang kedua gurunya karena tenaga pendidik kita masih kurang terkait dengan ilmu pertambangan dan gas ini, yang ketiga tentunya nanti anak-anak ini setelah dididik di sekolah mereka bisa melakukan praktek di BPMA.”
“Terakhir, tentu harapan kita adalah agar anak-anak kita nanti bisa bekerja di BPMA. Itu cita-citanya kita. Mohon dukungannya,” tambah Alhudri.
Sementara itu, Kepala BPMA Ir. Teuku Mohamad Faisal mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Aceh yang menggandeng pihaknya untuk bekerjasama dalam peningkatan mutu pendidikan di bidang industri pertambangan dan migas di Aceh
“Saya mengapresiasi kepala Dinas Pendidikan Aceh atas MoU yang hari ini bisa kita tandatangani bersama,” katanya.
Menurut Mohammad Faisal, tujuan dari kerjasama ini adalah bagaimana agar para pelajar SMK yang sedang belajar di sekolah ini mendapat pendidikan yang cukup terhadap pendidikan vokasi di bidang pertambangan dan migas, serta bagaimana output para pelajar nantinya setelah mereka lulus sekolah.
Oleh karena itu katanya, kerjasama ini dunia industri dan pendidikan ini harus disinergikan dan dan manfaatkan.
“Maka salah satu harapan dari pada Pak Kadis tadi adalah memberi pelajaran dan praktik yang langsung berhubungan dengan pertambangan dan Migas, makanya nanti pegawai-pegawai kami saat masuk ke kelas harus memberikan motivasi dan pengalaman-pengalaman mereka tentang migas kepada anak-anak yang duduk di SMK baik dari kelas 1 sampai kelas 3. Karena ini akan jauh berbeda antara mereka yang hanya belajar di buku dengan yang langsung di lapangan,” katanya.