Lanjut Muhammad Iqbal, bahwa Kadin Aceh Utara di masa lalu pernah memiliki nama besar bahkan ikut menentukan keberadaan Kadin Provinsi karena kuat dan banyaknya pengusaha di Aceh Utara harus bangkit kembali dengan gagasan gagasan baru membangun komunikasi aktif semua pihak agar ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang.
Sementara itu, Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi Abdullah, menyampaikan bahwa Kadin lahir atas dasar Undang Undang, untuk itu harus terus mendampingi pemerintah dalam setiap moment, seperti saat adanya kunjungan presiden, menteri ke daerah sehingga banyak isu isu strategis penting yang perlu ditindak lanjuti pada saat kunjungan pemerintah pusat ke daerah.
Menurutnya, dengan adanya Kadin tentunya tidak terlepas dari hal-hal yang dapat segera ditindak lanjuti.
“Kita tidak boleh terbuai dengan masa lalu kadin Aceh Utara yang gemilang. ‘Dan hari ini kita harus bangkit untuk bekerja lebih baik lagi dari apa yang pernah dicapai sebelumnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Azwardi Abdullah juga menyinggung tentang mahalnya harga beras dipasaran, dan tentunya dengan kondisi tersebut terkesan aneh karena Indonesia banyak memiliki lahan pertanian yang luas.
Namun sayangnya, kata dia setiap panen padi padi tersebut langsung di borong oleh pengusaha dari luar Aceh, kemudian beras dikirim kembali ke Aceh dengan harga jual yang lebih tinggi (mahal).
“Harusnya ini tidak perlu terjadi kalau saja ada pengusaha di Aceh Utara yang memiliki Rice Milling disini, sehingga kestabilan harga dapat terus dikontrol supaya tidak menjadi beban bagi masyarakat,” terangnya.