Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Aceh, Ahmad Marzuki, berharap SMK yang belum berstatus BLUD untuk segera berbenah untuk menaikkan status. Lewat BLUD, kata Ahmad Marzuki, sekolah-sekolah tidak terlalu bergantung pada anggaran dari pemerintah untuk membenahi sekolah.
“Kita punya PEMA (PT Pembangunan Aceh–perusahaan milik Pemerintah Aceh) dan Bank Aceh. Cari potensi yang ada di masing-masing sekolah dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Aceh,” kata Ahmad Marzuki.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, mengatakan seluruh pencapaian yang didapat oleh SMK di Aceh saat ini bakal sempurna jika seluruh SMK mendapatkan status BLUD. Dia mengatakan, dengan status ini, SMK memiliki acuan hukum untuk mengembangkan potensi di sekolah masing-masing.
Alhudri juga menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk mengembangkan jaringan bisnis SMK ke perusahaan-perusahaan yang ada di Aceh. Baik dalam bentuk kerja sama penyediaan tenaga kerja siap pakai ataupun dalam pengembangan bisnis.
“Saya berharap status BLUD ini juga meningkatkan kreativitas pengelola sekolah dan siswa untuk melahirkan inovasi baru terkait pembelajaran dan kewirausahaan. Ini adalah langkah penting untuk mendorong peningkatan ekonomi mikro sebagai salah satu penggerak ekonomi Aceh,” kata Alhudri.
Dalam acara ini, Dinas Pendidikan Aceh menggelar pameran produk yang dihasilkan oleh SMK yang berstatus BLUD di Aceh. Acara ini juga dibuka bagi masyarakat umum untuk melihat langsung perkembangan dan potensi yang ada di masing-masing SMK.[]