Ia menyampaikan, operasi itu bertujuan untuk menjamin keamanan dan keselamatan seluruh pihak yang terlibat, termasuk para atlet, official, panitia, serta masyarakat atau suporter yang hadir pada perhelatan PON. Operasi ini akan menerapkan pengamanan secara terbuka dan tertutup terhadap seluruh rangkaian kegiatan.
“Dalam pengamanan nantinya, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang tidak hanya datang dari segi teknis, tetapi juga dari segi sosial dan budaya yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan PON. Untuk itu, seluruh jajaran agar meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan stakeholder terkait serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan sitkamtibmas yang kondusif,” ajaknya.
Operasi ini juga mencakup pengamanan sepuluh kabupaten kota, 49 venue, 33 cabor, dan 42 pos pam, dengan melibatkan 10.085 personel gabungan, yang terdiri dari 4.579 personel Polri, 4.190 personel TNI, 1.154 Satpol PP, dan 162 personel Basarnas.
“Tugas dalam operasi ini adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Yakin dan percayalah, dengan dedikasi, loyalitas, serta kerja keras akan dapat memastikan pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut akan berlangsung dengan aman, lancar, dan sukses,” katanya, optimis.
Dalam kesempatan itu, Achmad Kartiko juga menekankan agar personel yang terlibat menjalankan tugas dengan profesionalisme dan disiplin, serta menghindari tindakan yang dapat mencederai nama baik institusi.
Kemudian, personel juga harus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sehingga kehadiran kita dapat memberikan rasa aman dan nyaman, serta melaksanakan koordinasi yang baik antara satuan-satuan tugas serta saling bersinergi antar institusi, guna memastikan pelaksanaan operasi berjalan dengan lancar dan efektif.