Eks kelompok Jalin Jantho, Ustadz Masykur Rahmat. (Foto: Istimewa)
Banda Aceh, Acehinspirasi.com l Eks kelompok Jalin Jantho, Ustadz Masykur Rahmat secara tegas menolak paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Penolakan itu disampaikannya dalam rangka mendukung pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak tahun 2024 yang aman dan kondusif.
“Bek sampe ureung Aceh di peu hanco sebab dengan na beda pilihan dalam Pilkada enteuk.
Aceh beu damai dan harus mendukung pemerintah dalam mensukseskan Pilkada Serentak Tahun 2024,” kata Ustadz Masykur Rahmat, di sela-sela mengajar di Ponpes Al Manar, Sabtu (21/09/2024).
Ia mempertegas, bahwa hal tersebut disampaikannya sebagai wujud tanggung jawab moril dan kepedulian terhadap masyarakat Aceh yang sebentar lagi akan mengikuti Pilkada Serentak Tahun 2024. Sehingga, walaupun nanti beda pilihan, diharapkan tidak terjadi perselisihan.
“Paslon yang berkompetisi pun harus bersaing dengan fair, jangan demi kepentingan politik pribadi dan partainya, malah memecah belah masyarakat.
Kecurangan dalam Pilkada dapat menghancurkan esensi demokrasi dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap proses politik,” sebutnya.
Disamping itu, ustadz yang juga pernah terlibat dalam pelatihan kelompok teroris di Jalin Jantho tersebut juga meminta pemerintah dan masyarakat tetap waspada akan paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang peluang untuk berkembang di masyarakat masih cukup terbuka, apalagi disertai pesatnya perkembangan teknologi.
Menurutnya, selama ideologi intoleransi dan radikalisme masih ada di tengah kehidupan masyarakat, maka individu maupun kelompok radikalisme juga bisa dipastikan akan terus muncul.