“Semisal menyeroti terkait kondisi persawahan yang saat ini kekeringan, sehingga membutuhkan uluran tangan semua stakeholder, khususnya masyarakat Tanah Luas dan Nibong yang telah berhasil di luar daerah,” tambah Rizky.
Selanjutnya, selayang pandang tentang IWATAN yang disampaikan oleh Salimin Sulaiman, menyampaikan bahwa pada dasarnya Tanah Luas dan Nibong merupakan satu kecamatan, baru kemudian dipecahkan menjadi dua kecamatan.
Namun demikian, masyarakatnya masih bersatu. Sehingga organisasi/paguyuban ini tetap satu, yaitu IWATAN, walaupun terdiri dari dua kecamatan.
Salimin juga menyampaikan harapan kepada pengurus IWATAN yang baru agar memprioritaskan pembangunan asrama yang sudah ada untuk dilanjutkan, kemudian juga mempererat silaturahmi antar pengurus dan pendahulu.
Pada kesempatan tersebut, para pengurus pendahulu IWATAN juga memberikan motivasi kepada pengurus baru, diantaranya yaitu Dr. Usman Husein dan Prof. Nurdin yang juga putera daerah Tanah Luas dan merupakan dosen di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. ***