Acehinspirasi.com – Banda Aceh – Dalam refleksi akhir tahun 2019, Dewan Pakar ICMI Pusat, Prof. Dr. Ir. Teuku Abdullah Sany, M.Eng, menegaskan bahwa Aceh harus bangkit. Tidak boleh lagi seperti selama ini, masih banyak angka kemiskinan dan pengangguran. “Saya dalam tiga hari ini masuk – keluar kampung, sedih saya melihat masih banyak orang miskin dengan rumah-rumah yang tidak layak huni.” Ujar Guru Besar ITB, yang juga putra Aceh.
ICMI Aceh harus berperan aktif untuk ikut terlibat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tidak boleh diam saja. Aceh harus segera bangkit melalui industri pertanian rakyat dan produksi halal food. Saya akan bantu menghadirkan teknologi tersebut ke Aceh beserta ahlinya. Kami akan mulai dalam waktu dekat ini. Ungkap profesor alumni Jepang ini.
Segala sumberdaya ada di Aceh dalam kualitas yang baik. Sehingga adanya fakta kemiskinan di Aceh sungguh sangat mengherankan. Karenanya mesti ada intervensi inovasi teknologi untuk membangkitkan ekonomi Aceh. Ini harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Aceh. Ungkap Prof Sany.
Pada sesi yang lain, Ketua ICMI Aceh, Prof Dr Farid Wajdi, MA. Menyatakan bahwa keberadaan Aceh pada ranking terburuk intoleransi akan menimbulkan pengaruh kebanyak sektor, termasuk bidang investasi, pariwisata, dan lain-lain.
ICMI harus bertanggung jawab terkait intoleransi di Aceh. Kita harus harmonis baik dengan sesama antar ummat beragama, maupun dengan sesama muslim. Kita tidak boleh larut dengan urusan-urusan khilafiyah yang berpotensi terjadinya gesekan antar ummat Islam di Aceh. Tegas Ketua ICMI Aceh, yang juga mantan Rektor UIN ArRaniry.