Sementara, mahasiswa prodi komunikasi , Sahlan Firdaus, dalam kesempatan itu, mengatakan ketika berbicara pemilu 2024, tentang kualitas seharusnya adanya edukasi pemerintah terhadap generasi Z dan milenial.
Sebagaimana indeks kependudukan data dari BPS, di mulai dari Februari sampai September 2020, di mana jumlah pemilih di dominasi Generasi Z, mencapai 7,5, 45 juta jiwa atau setara dengan 27, 94 persen dari total penduduk Republik Indonesia.
Sedangkan Generasi Milenial, seputaran 69,28 juta jiwa, atau sebesar 25, 87 persen. Artinya jika digabung mayoritas pemilih totalnya mencapai 53, 81 persen.
Namun, hari ini kita melihat adanya isu politik black campagn, money politik (politik uang), untuk peran kita sebagai mahasiswa dituntut menjadi agen of control.
Tetapi jika kita melihat dari sejarah pemuda dan konstituen pernah terlibat didalamnya, mulai dari Orde Baru hingga sekarang.
Untuk itu, kita berharap pemilu 2024 mendatang, menjadi pemilu yang berkualitas, jujur adil, terbuka dan bertanggung jawab sehingga dapat menyongsong perubahan masa depan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
“Sebagaimana juga harapan masyarakat secara kualitas berharap kedepan pemilu 2024, menjadi role model bagi pemilu pemilu sebelumnya dan masa yang akan datang hingga terus menjadi berkelanjutan yang lebih baik,” pungkasnya.(ril/red)