Disamping itu, zahlul mengatakan, masih banyak prilaku masyarakat, khususnya anak-anak di beberapa lokasi yang bermain layang-layang di dekat jaringan listrik serta pin isolator kabel jaringan dijadikan sebagai sasaran lemparan batu sehingga menjadi salah satu penyebab utama padamnya jaringan listrik selama ini.
Selain itu, ada juga beberapa titik lokasi yang berpotensi padamnya listrik disebabkan oleh pohon, yakni, dari mulai desa salur sampai dengan alafan, kemudian simpang lanting sampai dengan ujung labuan, dan daerah amabaan Sampai dengan Sibigo.
“Kami masih terus berupaya dalam sosialisasi ke masyarakat dan forkopimda terkait seluruh masalah ini,” ujar Zahlul
Dikatakannya, Saat ini pihaknya masih berupaya negosiasi kepada camat serta Kepala Desa terkait perizinan penebangan batang pohon yang berpotensi mengenai jaringan SUTM.
Namun demikian, jika masalah perizinan dan mindset (oknum) masyarakat hanya bisa mengeluh tanpa berkontribusi terkait perizinan batang pohon miliknya yang mengganggu jaringan listrik, sepertinya masalah ini akan terus timbul,” kata Zahlul
Tambahnya, saat ini pihaknya, sudah siaga dan waspada 24 jam untuk menjaga kondiisi kelistrikan di Kabupaten Simeulue,”tutup Zahlul.(Ws08)
