Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

Hakikat Idul Fitri: Memaafkan dan Menerima Maaf

160
×

Hakikat Idul Fitri: Memaafkan dan Menerima Maaf

Sebarkan artikel ini

Ketua Gugus Jaminan Mutu Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Ustaz Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA. (Foto: Ist).

Aceh Besar, Acehinspirasi.com l Makna sejati dari Idul Fitri adalah saling memaafkan dan menerima maaf di antara sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, kita sering kali melakukan kesalahan terhadap orang lain, baik dengan perkataan maupun perbuatan.

Oleh karena itu, di hari yang penuh berkah ini, sudah sepatutnya kita merendahkan hati untuk meminta maaf dan bersedia memberi maaf kepada orang lain. Ketua Gugus Jaminan Mutu Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Ustaz Dr. Abizal Muhammad Yati, Lc, MA, telah menyampaikan pesan ini dalam khutbah Idul Fitri 1445 H di Masjid As-Sajidin, Komplek Tanjung, Kecamatan Ingin Jaya, pada Rabu 1 Syawal 1445 Hijriah, bertepatan dengan 10 April 2024.

Allah SWT berfirman, “Hendaklah mereka memaafkan dan melupakan kesalahan-kesalahan orang itu, tidakkah kamu suka bahwa Allah mengampunkan dosa-dosa kamu” (QS. An-Nur:22).

Direktur Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh menjelaskan bahwa orang yang pertama-tama harus kita minta maaf adalah orang tua kita, yang surga kita bergantung padanya. Selain itu, saudara, pasangan, tetangga, dan teman-teman kita juga perlu kita maafkan dan minta maaf.

“Jika kita gagal mendapatkan maaf dari mereka, maka segala amalan kebaikan kita menjadi sia-sia, dan kita akan menjadi orang yang merugi di masa mendatang,” katanya.

Allah SWT menghitung pahala kebaikan kita dengan membaginya dengan orang-orang yang pernah kita sakiti. Jika pahala kita habis, maka dosa mereka akan kita pikul. Oleh karena itu, di hari yang mulia ini, kita harus mendatangi mereka dan meminta maaf dengan tulus.