Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd. (Foto: Acehinspirasi/pri).
Banda Aceh, Acehinspirasi.com l Terkait meninggalnya siswa SDN Negeri 62 Banda Aceh, Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri S.Pd M.Pd, mengatakan bahwa musibah tersebut terjadi akibat angin kencang/ puting beliung hingga menimbulkan korban jiwa terkena reruntuhan plafon gedung sekolah bukan venue PON.
“Ada 4 orang siswa yang menjadi korban, 1 siswa meninggal dunia, 3 lainnya luka-luka. Namun sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit,” ujar Sulaiman Bakri, di ruang kerjanya, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, peristiwa tersebut berawal dari angin kencang /puting beliung di Kota Banda Aceh sehingga satu bagian plafon sekolah di lantai dua gedung diterbangkan angin jatuh hingga menimpa siswa pada saat anak anak beristirahat atau bermain-main di halaman sekolah.
“Pada peristiwa itu anak anak belum sempat masuk berlindung di dalam kelas, karena saat itu jam istirahat,” katanya.
Lebih lanjut, terkait informasi adanya delapan siswa yang menjadi korban, Sulaiman mengatakan bahwa yang menjadi korban adalah 4 orang siswa bukan delapan.
“Hanya 4 korban, pada saat itu mereka sedang bermain main / berlari lari, lalu tiba tiba muncul angin kencang.
Pada saat kejadian, oleh guru meminta anak-anak untuk masuk ke ruangan masing-masing. Kemudian pada saat itu lah anak anak terkena serpihan plafon yang terbuat dari asbes.
Selanjut, ketika ditanya terkait pemberitaan dalam satu media online di Aceh, bahwa terkena serpihan bangunan venue PON. Kadisdik Sulaiman, membatah hal tersebut. Dia mengatakan bahwa tidak benar siswa yang menjadi korban adalah 8 orang, dan terkena serpihan bangunan venue PON.