Pada kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin antara Dinas Peternakan Aceh, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, serta pihak terkait lainnya di tingkat kabupaten dan kota.
“Kolaborasi lintas sektor ini adalah kunci keberhasilan program ini di lapangan. Insya Allah, dengan kerja sama yang solid, program ini akan menjadi salah satu inovasi unggulan dalam pelayanan kesehatan hewan di Aceh, sekaligus menjadi model yang dapat ditiru oleh daerah lain di Indonesia,” ucap Zulkifli.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan program ini. Kepada Dinas Peternakan Aceh, Fakultas Kedokteran Hewan USK, serta seluruh pihak yang terlibat, saya ucapkan selamat atas peluncuran program ini. Semoga Klinik Hewan Keliling dan Dokter Hewan Masuk Gampong dapat memberikan manfaat yang besar dan menjadi berkah bagi masyarakat Aceh,” pungkas Zulkifli.
Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, dalam laporannya menjelaskan, Klinik Kesehatan Hewan dan Dokter Hewan Masuk Gampong ini bertujuan untuk memastikan bahwa hewan peliharaan masyarakat, baik hewan kesayangan maupun hewan ternak.
Memelihara dan menjaga kesehatan hewan adalah upaya pencegahan hulu dan lebih murah dari pada penanganan di hilir jika sudah mengiunveksi manusia,” ujar Zalsufran menjelaskan.
“Wabah covid-19 tentu menjadi pelajaran berharga bagi kita bagaimana upaya pencegahan di hilir jauh lebih murah dibandingkan jika sudah mewabah, bahkan sejumlah negara harus melakukan lockdown, mengeluarkan biaya pengobatan hingga triliunan, ekonomi dunia merosot drastis, termasuk masyarakat peternak,” ungkap Zalsufran.