Pertemuan delegasi Bangsa Moro dengan pendampingan Kedubes Filipina untuk Indonesia, Kamis (05/12/2024) di Ruang Rapat Disbudpar Aceh.Dalam pertemuan itu, kedua pihak saling memperkenalkan lebih jauh daerah masing-masing serta potensi pariwisata yang dimiliki. (Foto: Ist)
Banda Aceh, Acehinspirasi.com l Delegasi Bangsa Moro, Filipina menyambangi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh untuk mempelajari pengembangan pariwisata religi serta potensi yang dimiliki Aceh. Kadisbudpar Almuniza Kamal menyebutkan kunjungan wisatawan ke Aceh meningkat karena banyaknya even yang digelar.
Pertemuan delegasi Bangsa Moro dengan pendampingan Kedubes Filipina untuk Indonesia ini berlangsung di Ruang Rapat Disbudpar Aceh, Kamis 5 November 2024. Dalam pertemuan itu, kedua pihak saling memperkenalkan lebih jauh daerah masing-masing serta potensi pariwisata yang dimiliki.
Almuniza menyebutkan, Aceh pernah mengalami konflik berkepanjangan namun pertikaian itu berakhir setelah dilakukan perjanjian damai yang diteken di Helsinki pads 15 Agustus 2005 silam. Pasca konflik, Aceh dipimpin gubernur dari calon independen maupun diusung partai politik lokal.
Pasca perdamaian, Aceh memiliki sejumlah kekhususan salah satunya diatur dalam Undang-Undang Pemerintah Aceh atau kerap disebut qanun (peraturan daerah). Selain diperbolehkan membentuk partai politik lokal yang tidak terdapat di daerah lain di Indonesia, Aceh juga diizinkan menerapkan aturan syariat Islam.
“Berbicara tentang pariwisata dan kebudayaan salah satu yang menjadikan Aceh tertarik di mata wisatawan pertama adalah sejarah, budaya dan alamnya,” kata Almuniza.