Dr Taqwaddin Husin (kanan dan Dr Teuku Alvisyahrin (kiri) keduanya Dosen Pascasarjana pada Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala. (Foto: Istimewa)
Jepang, Acehinspirasi.com l Dr Taqwaddin Husin dan Dr Teuku Alvisyahrin keduanya Dosen Pascasarjana pada Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala, diundang ke Kobe University Jepang. Undangan tersebut dalam rangka Symposium Memperingati 30 Tahun Gempa Hanshin-Awaji Kobe.
Bagi kami berdua, undangan ini merupakan kali ketiga kunjungan kami ke Kobe University, dimana kami merupakan anggota kolaborasi riset aspek kebencanaan yang dipimpin oleh Kobe University bersama mitra ahli dari beberapa negara Asia Pasifik sejak tahun 2012,”ungkap Taqwaddin, yang juga Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor kepada media ini rilis via WhatsApp, Sabtu (18/01/2025).
Selanjutnya dalam rilisnya itu ia mengatakan, Kemarin kami mempresentasikan Aspek Hukum Peran Internasional melakukan Pertolongan dan Rehab Rekon pasca Tsunami Aceh 2004.
Presentasi kami awali dengan menggambarkan dampak tsunami Aceh yang menurut laporan PBB dan BRR telah menewaskan 230.000 orang, menyebabkan kerusakan rumah 139.000 unit, kerusakan lahan pertanian 60.000 hektar, kerusakan jalan 3.000 km, kerusakan 14 pelabuhan laut, kerusakan 11 airport, sebanyak 200 sekolah rusak, 127 rumah sakit/klinik, 3000 masjid/meunasah rusak, serta banyak lagi fasilitas publik yang rusak.
Dasyatnya dampak dari gempa dan tsunami Aceh telah menimbulkan keprihatinan internasional, baik pemerintah negara asing maupun NGO Internasional dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong datang ke Aceh dengan alasan kemanusiaan untuk melakukan pertolongan penanggulangan bencana.