Akhirnya sekitar pukul 11.50 WIB, tiba giliran Pemkab Aceh Besar menyampaikan presentasi, Muhammad Iswanto hanya membacakan resume singkat sebanyak lima lembar kertas folio dengan ketikan satu spasi.
Iswanto menjelaskan secara gamblang, lugas dan tuntas capaian kinerja nya selama tiga bulan terakhir memimpin Aceh Besar di triwulan ke-10.
Di awali dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah serta shalawat kepada Nabi Muhammad, Iswanto yang tampil dengan baju dinas PNS dan kopiah hitam, merinci tentang 10 aspek prioritas dalam membenahi Aceh Besar dalam tiga bulan terakhir. Dimulai dari aspek inflasi hingga ditutup dengan laporan kinerja di aspek perizinan.
Secara general seluruh evaluator yang dipimpin langsung oleh Ses Itjen Kemendagri, Achmad Husen Tambunan menerima laporan kinerja itu dan memberikan apresiasi, karena secara umum telah sesuai dengan tuntutan tugas seorang penjabat kepala daerah.
Khususnya apresiasi yang tinggi atas sukses pelaksanaan Pemilu, Pilkada dan PON di Aceh. Karena khusus di Aceh Besar pesta demokrasi berlangsung sangat damai serta elegant, tanpa adanya insiden sesuil pun.
Achmad Husein menutup penilaiannya dengan harapan resume dari laporan kinerja serta langkah langkah yang telah dilakukan selama ini dikoordinasikan dengan Bupati Aceh Besar definitif yang akan dilantik sesaat lagi.
“Jadi pengalaman anda memimpin bisa menginspirasi penerusnya, demi terwujudnya Aceh Besar yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Achmad Husen Tambunan.
Situasi haru menyelimuti ruang rapat utama di lanmtai 8 Itjen Kemendagri itu, ketika Tim Evaluator memberikan kesempatana kepada Pj Bupati Muhammad Iswanto untuk melakukan closing statement, sekaligus closing statement terakhir sebagai Pj Bupati Aceh Besar di depan tim evaluator Itjen Kemendagri.