Pidie Jaya, Acehinspirasi. com l Potret buram kemiskinan warga Kabupaten pidie Jaya seperti yang dialami oleh Samsul Bahri (42) Warga Gampong Mee Pangwa Kacamatan Trienggadeng merupakan satu di antara ratusan warga miskin yang menetap di Pidie Jaya.
Bagaimana tidak, progam kemiskinan yang digelontorkan oleh pemerintah setempat tidak mampu untuk memberikan kata layak bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Lebih dari dua tahun, Samsul Bahri menempati gubuk reot beratap rumbia dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan untuk menopang hidup keluarganya.
Hasil pernikahannya dengan Nurhasanah pasangan suami istri ini dikaruniai dua orang anak, yang satu sudah menikah dan yang satunya lagi masih usia sekolah.
Digubuk kecil dan reot yang luasnya 4×5 meter itu ditempati oleh dua kepala keluarga (kk), keluarga menantunya dan keluarga Samsul Bahri sendiri.
Samsul Bahri dan menantunya sangat mengharapkan uluran tangan dan bantuan dari para dermawan, kondisi keuangan kami memang sangat melarat dan serba kesusahan, kata dia.
Kesehariaan saya bekerja sebagai nelayan kecil, tiap hari saya melaut mencari sesuap nasi untuk anak dan istri, ujarnya.
Sementara itu, Keuhik Gampong Mee Pangwa, Fauzul Azmi mengatakan, Samsul Bahri memang warga saya, kami pihak desa sudah mengupayakan untuk memprioritaskan pembangunan rumah untuk kk miskin ini, tapi terkendala lahan, yang bersangkutan tidak memiliki lahan.
Pihaknya, sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak, jika ada donatur yang ingin menyumbangkan lahan untuk kk miskin ini, Pemerintah Gampong Mee Pangwa akan memprioritaskan pembangunan rumah untuk Samsul Bahri, dengan dana desa, tegas Fauzul Azmi.