ACEHINSPRASI. COM l Sepanjangan tahun lalu, nilai transaksi perdagangan melalui sektor industri digital mencapai Rp 253 triliun.
Bahkan, diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 330.7 triliun pada tahun 2021 ini.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis potensi ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar alias merajai pasar Asia Tenggara pada tahun 2030 mendatang.
“Nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan,” jelasnya secara virtual, Rabu, 14 Juli 2021.
Jokowi juga memaparkan, saat ini, Indonesia telah memiliki sekitar 2.193 perusahaan rintisan atau startup dan lima di antaranya ada yang sudah berpredikat unicorn.
“Ada lima startup berpredikat unicorn atau memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS. Kemudian satu startup berpredikat decacorn, dengan nilai valuasi mencapai 10 miliar dollar AS,” ungkapnya.
Senada dengan presiden, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi juga yakin ekonomi digital Tanah Air akan tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030.
Saat ini, dia menjelaskan, nilainya sudah Rp 632 triliun dan dalam 10 tahun akan menjadi Rp 4.531 triliun.
“Nilainya, dari saat ini Rp 632 triliun, dalam 10 tahun ke depan akan menjadi Rp 4.531 triliun,” ujarnya.
Dia berpendapat, sektor e-Commerce akan memegang peranan besar saat ini.
Selain itu, Lutfi juga memprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24.000 triliun dalam kurun waktu 10 tahun.
“Indonesia akan mempunyai GDP besar lebih dari 55 persen daripada GDP digital ASEAN, jumlahnya kira-kira Rp 323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp417 triliun pada 2030,” jelasnya.