Jika pun ada bibit bantuan yang diberikan pihak BBTNGL, jumlahnya sangat minim dan jauh dari harapan, bahkan kondisi tanaman yang diberikan pada sebagian petani kebun itu, kondisinya seperti tanaman yang hidup segan mati tak mau.
Diakui Muslim Sekedang,saat ini memang ada program Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) yang dibentuk oleh pihak Balai, namun keberadaan dan kiprahnya belum maksimal, karena struktur pegawai di BTNGL juga, sampai ke struktur bidang pun banyak yang masih dipercayakan pada Pj dan belum defenitif, kondisi tersebut telah berlangsung lama, sebab itu pembentukan an kiprah KTHK, belum maksimal.
Agar petani kebun yang terlanjur telah menanamtanaman keras dalam kawasan tidak menunggu janji manis dari pihak terkait yang telah lama ditunggu ratusan kk petani kebun,karena jika janji yang telah lama ditunggu petani tak dipenuhi atau pihak BTNGL tak serius, maka petani akan mengadukan hal tersebut pada kementerian Kehutanan, bahkan jika perlu akan menggelar aksi demo dan protes pada pihak terkait.
Kepala BBTNGL, Jefri Susyafprianto ketika dikonfirmasi Acehinspirasi.com Rabu (20/10) via WhatsApp nya ,belum membalas, dan belum menjawab pertanyaan Acehinspirasi.com, terkait, bantuan bibit bagi petani kebun yang terlanjur menanam sawit dalam kawasan TNGL di Aceh Tenggara dan sampai saat ini belum diterima petani.
Namun Nurul Hadi, salah seorang pejabat di Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) kepada Acehinspirasi.com via WhatsApp nya berdalih, untuk bantuan sosial pada Kelompok Tani Hutan Konservasi (KTHK) diperlukan penyelesaian administrasinya , Insya Allah minggu ini sudah disampaikan sekaligus konsep pengawasan dari petugas di lapangan, tanpa menyebutkan berapa jumlah bibit tanaman yang dibantu bagi petani kebun yang telah mengeksekusi tanaman awit dan tanaman lainnya yang masuk dalam kawasan TNGL.(Fandi)