Menurut Herman tidak mudah untuk menjadi salah satu delegasi terpilih dari ratusan peserta lainnya yang mendaftar pada jalur fully funded. Mulai dari tahap seleksi berkas, interview, hingga tahap FGD (Focus Group Discussion).
“Dari 3 tahap seleksi, yang paling bikin saya tremor ada pada tahap FGD (Focus Group Discussion) yang berlangsung selama hampir 3 jam, disana saya harus benar-benar memaksimalkan penyampaian semua hasil riset dan ProKer (Program Kerja) yang sudah saya rancang sebelumnya,” Ujarnya, Rabu (25/01/2023).
Pada tahap FGD (Focus Group Discussion), semua peserta melakukan tes studi kasus secara umum upaya pemberdayaan masyarakat Desa Kelating, serta merumuskan kebijakan-kebijakan dan program yang dapat menjadi solusi permasalahan di Desa Kelating, Kabupaten Tabanan, Bali.
Terdapat 4 divisi pada kegiatan tersebut, diantaranya Divisi Pendidikan, Sosial Lingkungan, Kesehatan, serta Divisi Ekonomi dan Pariwisata. Juga terdapat 4 jalur untuk menjadi delegasi, yang pertama jalur Self Funded (biaya pribadi), Partial Funded (difasilitasi 50%), Spesial Funded (difasilitasi 70%), dan Fully Funded (difasilitiasi penuh, gratis 100%).
Dengan proses seleksi yang ketat, Herman sangat bersyukur dapat lolos jalur fully funded (dibiayai gratis 100%) pada divisi pendidikan sekaligus menjadi koordinator dari divisinya, sehingga mewakili Kampus dan Provinsi Aceh pada kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas kesempatan ini, semoga dengan mengikuti kegiatan ini dapat terus menginspirasi dan membawa dampak nyata kepada semua, khususnya bagi masyarakat Desa Kelating Bali,” Tambahnya.