“Kemarin saya sempat berkunjung ke pembangunan Sumut bagian Utara kapan petakan ini beroperasi. Perkiraan memang sesuai skedul mereka akhir tahun ini akan beroperasi yang satu unit. Dan apabila masuk satu unit lagi akan ada tambahan 88 Megawatt,” ucapnya.
Kemudian memang di subsistem Aceh memang akan ada tambahan kurang lebih daya terpasangnya 488 Megawatt di atas yang sudah ada saat ini.
“Saat ini saja subsistem Aceh ini sudah surplus dengan pembangkit sistem yang ada di sana. Walaupun masih saja pembangkit BBM PLTD-PLTD dengan beban yang tertinggi pernah tercapai 580 Megawatt.
“Kita punya data mampu sharen disubsistem Aceh itu diluar pemakaian 3-4 dan Peusangan ini kita ada surplus sekitar 60 MW sampai 100 MW, termasuk PLTG – PLTG .
GM PLN UID Aceh, Parulian Noviandri memberikan sertifikat penghargaan kepada Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin di UP2B Sumbagut di Medan, Selasa (03/10/2023). (Foto: Acehinspirasi.com)
“Dan PLTG itu memang kondisinya saat ini stand by yang karena memang menggunakan bahan bakar yang memang dalam operasional kita dikurangi. Jadi kondisinya kita surplus dari Sumut,” jelasnya.
Kalau diunsurkan lagi sumber dari Sumut surplusnya lebih besar bisa sampai 250 Megawatt. Diluar dari struktur itu ada tambahan lagi di subsistem Aceh, yakni 8 terpasang, dan kalau masuk 400 MW x 80 persen.
“Nah kondisi ini bagi sistem Sumatera Bagian Utara, tentu akan memudahkan teman teman di UPB pengatur beban ini untuk mengatur sistemnya. Jadi untuk Aceh, Insha Allah tercukupi. Tetapi kalau ada permasalahan pembangkit dimanapun atau rutin pemeliharaan itu memang ada memudahkan teman teman mengatur /mengirim dari Aceh ke Sumut atau sebaliknya yang terinter koneksi.
