Lebih lanjut, Bustami mengatakan, tantangan lainnya yang harus dihadapi bersama para pihak adalah target inflasi tahun 2024 yang semakin ketat dengan batasan maksimum inflasi menjadi hanya 3,5%.
Bustami mengingatkan hal ini perlu dikoordinasikan secara serius mengingat kondisi inflasi tahun yang menjadi pembanding cukup rendah, sehingga menjaga angka inflasi agar tetap berada dalam batasan baru tersebut akan menjadi tantangan yang lebih besar.
“Saat ini angka inflasi bulanan Aceh lebih rendah dibandingkan Inflasi Nasional yang berada pada angka 0,52% (bulan ke bulan), akan tetapi pertumbuhan Inflasi tahun ke tahun Aceh masih berada diatas angka Nasional yang tercatat pada posisi 3,05 (tahun ke tahun),” kata Bustami.
Selain itu, lanjut Bustami, ruang fiskal APBA yang terbatas tahun ini merupakan kendala yg harus diantisipasi dengan kolaborasi dan sinergi antar stakeholder, termasuk perusahaan melalui program CSR.
Terkait hal itu, dukungan dari berbagai pihak dikatakan akan membantu mengatasi keterbatasan anggaran dan meningkatkan efektivitas upaya pengendalian inflasi.
“Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk terlibat secara aktif dalam proses ini. Mari kita bersama sama mencari solusi yang terbaik dan merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat kita implementasikan untuk mencapai target inflasi yang telah ditetapkan.
Dengan kerja keras, kolaborasi yang solid, dan komitmen yang tinggi, saya yakin kita dapat mengatasi tantangan ini dan membawa Aceh menuju masa depan yang lebih cerah. []