Junaidi juga menyampaikan SMK SMTI Banda Aceh memiliki 27 rombel atau kelas pertingkatnya 9 rombel. Jadi di masing masing jurusan setiap tahunnya ada 3 rombel. “Jadi setiap tahun kita menerima siswa baru 9 kelas. Siswa siswi kita latih, kita didik sehingga bisa melahirkan siswa siswi yang handal berkolaborasi antara sekolah dengan dunia usaha dan industri,” ungkapnya.
Sementara itu, Kadisperindag Aceh, mewakili pemerintah Aceh Mohd Tanwir, menyambut baik maksud dan tujuan kegiatan tersebut.
“Ini merupakan program yang luar biasa, karena antara SMK SMTI dengan para industri merupakan satu ikatan yang cukup kuat, yakni saling membutuhkan dan sinergitas,” kata Tanwir.
Tanwir menyebut bahwa kegiatan ini sangat positif karena saling membutuhkan kedua belah pihak dan tidak ada yang saling dirugikan.
Lanjut Tanwir tanpa sinergitas yang baik tentu akan menjadi problem bagi kita ke depan. Karena SMK SMTI diciptakan yang arah tujuannya adalah untuk para kalangan industri.
Lebih lanjut Tanwir, mengatakan SMK SMTI merupakan sekolah yang mempersiapkan sumber daya manusia khususnya di bidang industri yang berkompeten dan tentu menjadi mitra dunia kerja perusahaan industrialisasi yang dibutuhkan saat ini.
Tanwir juga mengucapkan terimakasih kepada para perusahan industri yang telah ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
Tanwir berharap para pelaku industrialisasi agar dapat memberikan kesempatan kepada anak anak lulusan SMK SMTI untuk bisa bekerja sambil belajar yang tentu nantinya akan menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa.