Safrizal menegaskan Pemerintah Aceh berkomitmen penuh untuk mendukung cita-cita besar UIN Ar-Raniry menjadi universitas berkelas dunia. “Majunya UIN Ar-Raniry adalah majunya Aceh. Kita harus bergerak bersama, meraih masa depan yang gemilang untuk pendidikan Islam di negeri ini,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry, Profesor Mujiburrahman, memaparkan berbagai capaian yang telah diraih kampus tersebut. UIN Ar-Raniry kini berusia 61 tahun dan telah memperoleh Akreditasi Institusi Peringkat Unggul dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai tertinggi di antara 17 PTKIN unggulan di Indonesia. “Ini adalah bukti komitmen kami untuk menjadi lembaga pendidikan yang unggul,” katanya.
Kampus ini memiliki 9 fakultas dan 57 program studi, termasuk rencana pembukaan Fakultas Kedokteran yang mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan. UIN Ar-Raniry juga berencana membuka Fakultas Vokasi, dengan program studi seperti Manajemen Industri Halal, Manajemen Haji dan Umrah, serta Bisnis Digital, sebagai respons terhadap kebutuhan industri dan masyarakat.
Di bidang penelitian, UIN Ar-Raniry memimpin dalam publikasi ilmiah di lingkungan PTKIN dengan lima jurnal terindeks Scopus. “Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam keilmuan Islam dan dunia internasional,” ujar Prof. Mujiburrahman.
Dari sisi infrastruktur, UIN Ar-Raniry terus melakukan perbaikan dan pembangunan. Beberapa proyek yang sedang berjalan antara lain renovasi Masjid Fathun Qarib, pembangunan Gedung Kuliah Terpadu, dan pendirian Tugu Iqra sebagai simbol kecintaan pada ilmu pengetahuan. Tahun depan, kampus ini juga berencana memulai pembangunan masjid baru dengan bantuan dari Uni Emirat Arab.