Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Aceh, Fakhrullah Maulana. (Foto: Istimewa)
Banda Aceh, Acehinspirasi.com l Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Aceh, Fakhrullah Maulana, menyambut positif peluncuran inisiatif Satu Data Aceh oleh Pemerintah Aceh.
Ia menilai langkah ini merupakan pijakan penting menuju tata kelola data yang terintegrasi, transparan, dan akuntabel.
“Peluncuran Satu Data Aceh adalah momentum penting yang patut diapresiasi. Kami melihat potensi besar dari inisiatif ini dalam mendorong efisiensi birokrasi dan pengambilan kebijakan berbasis data valid,” ujar Fakhrullah dalam keterangannya, Selasa, (29/4/2025).
Namun, ia mengingatkan agar inisiatif tersebut tidak berhenti sebagai seremoni semata. Menurutnya, berbagai inisiatif serupa kerap menghadapi hambatan dalam implementasi dan keberlanjutan.
“Pengalaman menunjukkan bahwa proyek berbasis teknologi dan data kerap mangkrak jika tidak dikelola secara serius. Pemerintah Aceh perlu memastikan sejumlah aspek penting agar Satu Data Aceh berjalan efektif,” katanya.
Relawan TIK Aceh menyoroti enam hal krusial yang harus diperhatikan pemerintah daerah:
- Komitmen dan Anggaran yang Jelas: Keberhasilan Satu Data Aceh memerlukan komitmen yang kuat dan alokasi anggaran yang memadai serta berkelanjutan dari Pemerintah Aceh.
- Interoperabilitas dan Standarisasi Data: Pemerintah harus memastikan bahwa berbagai sistem informasi yang ada di berbagai instansi dapat terintegrasi dengan baik dan menggunakan standar data yang sama.
- Kualitas dan Pembaruan Data: Mekanisme pengumpulan, validasi, dan pembaruan data secara berkala harus menjadi prioritas utama untuk memastikan data yang disajikan akurat dan relevan.
- Aksesibilitas dan Keamanan Data: Platform Satu Data harus mudah diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan (dengan memperhatikan batasan privasi dan keamanan) serta memiliki sistem keamanan yang kuat.
- Keterlibatan dan Sosialisasi: Pemerintah perlu melibatkan berbagai pihak seperti akademisi, praktisi TI, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum dalam proses implementasi dan pemanfaatan Satu Data Aceh. Sosialisasi yang efektif juga krusial untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi.
- Transparansi dan Akuntabilitas Proyek: Proses implementasi Satu Data Aceh harus transparan dan akuntabel, dengan pelaporan perkembangan proyek secara berkala kepada publik.
Fakhrullah menegaskan bahwa RTIK Aceh siap mengawal pelaksanaan program ini agar tak berakhir di atas kertas. “Kerja sesungguhnya baru dimulai.
Kami siap memberi kontribusi konstruktif agar Satu Data Aceh benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyerukan kepada masyarakat sipil dan berbagai pemangku kepentingan untuk ikut mengawasi pelaksanaan inisiatif tersebut, demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan pembangunan Aceh yang berkelanjutan. []