Scroll untuk baca artikel
iklan
Aceh

Makam Bersejarah Nyaris Terlindas Proyek Tol

222
×

Makam Bersejarah Nyaris Terlindas Proyek Tol

Sebarkan artikel ini

” Setiap pembangunan di wilayah Aceh harus didampingi oleh Lembaga yang dibuat oleh Pemerintah tentang Penyelamatan Cagar Budaya Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam”, pintanya.

Makam yang ditemukan di kawasan Kajhu ini memang memiliki ukiran khas era Kesultanan Aceh. Ada yang berukuran besar dan ada yang kecil namun kebanyakan batu sudah tertimbun tanah. Ada juga yang masih tegak berdiri dan sebagian wujudnya terlihat dengan jelas.

Ketua Umum Himpunan Dzurriyaat Raja Sultan se Nusantara, Tuan Guru Fekri Juliansyah bin Muslim menambahkan bahwa selain dikenal sebagai hunian para ulama di Abad ke-17, Kawasan Kajhu ini memang terkenal sebagai tempat kediaman para keluarga Raja di abad ke-19.

” Di antaranya Tuanku Hasyim Banta Muda (1848-1897), Wali Sultan Muhammad Dawod Syah dan Panglima Perang Aceh yang melawan Van Swieten. Kawasan ini juga dikenal sebagai tempat berdiam Wazir Sultan Panglima Paduka Sinara yang juga Ulebalang Pulau Weh.
Ulebalang lain yang terkenal seperti Teuku Paya Ulebalang Mukim Paya dan Lambada yang merupakan anggota Dewan Delapan yaitu Delapan Pembesar Aceh yang melakukan lobi melawan Belanda di Penang”, jelasnya rinci.

Dalam kunjungan ke lokasi makam-makam yang nyaris hancur dan terlindas proyek Tol ini, Para Pewaris Raja Raja Aceh dan Himpunan Dzurriyaat Raja Sultan se Nusantara mendesak Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat agar menjadikan lokasi temuan ini sebagai Situs Cagar Budaya Baitussalam.(Fikri/07)

Girl in a jacket