Kutacane, Acehinpirasi. com, Dampak kemrau dan cuaca panas di Kabupaten Aceh Tenggara, sejumlah sungai yang selama ini jadi sumber irigasi bagi petani masyarkat di Aceh Tenggara mengering, dalam beberapa bulan terakhir.
Hasil pantauan media Acehinspirasi. com minggu (14/3/21), sungai mengering akibat dampak kemarau dan cuaca panas tersebut diantaranya, Sungai Lawe kinga (Lawe Ketuban) yang bersumber dari hutan lindung bukit barisan dan mengaliri beberapa desa yakni Kute Lawe Kinga-Buah Pala-Berandang-Kute Lesung-Lawe Hijo-Kuning I dan beberapa kute lainnya, di Kecamatan Bambel dan Bukit Tusam.
Selanjutnya sungai Lawe Kisam yang bersumber dari hutan lindung Bukit Barisan menuju Kute Peseluk Pesimbe- Bunga Melur-Lawe Sagu Hulu-Kandang Mbelang-Kutambaru-Kisam Kute dan beberapa kute lainnya di kecamatan Lawe Sumur.
Samsuri, warga desa Lawe Sumur kepada media Acehinspirasi.com, mengatakan selain mengakibatkan 2 sungai yang menjadi sumber pengairan tanaman padi dan perikanan air tawar mengering, kemarau dan cuaca panas, juga menyebabkan puluhan hektar lahan jagung petani di beberapa kecamatan di Aceh Tenggara, terancam mati, gagal dan petani merugi akibat kekurangan air.
Sebelumnya, sungai Lawe Kisam dan Lawe kinga (Lawe Ketuban), merupakan sumber utama untuk pengairan lahan kolam bagi petani di Aceh Tenggara, namun karena kemarau dan cuaca panas, praktis lahan pertanian dan perikanan darat juga ikut terdampak kekeringan.
Beberapa hari yang lalu, memang ada hujan gerimis mengguyur sebagian wilayah Aceh Tenggara, namun guyuran hujan gerimis yang terjadi hanya beberapa jam tersebut, tak banyak membantu petani jagung dan petani yang menanam tanaman pertanian lainnya.