Padang, AcehInspirasi. com l Ketua Umum Himpunan Dzurriyaat Raja Sultan se Nusantara, YM.TG.Kiam Radja Muda Fekri Juliansyah bin Muslim tadi malam (19/4) memenuhi undangan silaturrahim YM.Tuanku Rajo Disambah/H.Sutan Muhammad Yusuf, dari Istana Silinduang Bulan (KERAJAAN PAGARUYUNG – Darul Qarar) di Cafe Mahakam, Kawasan GOR Agus Salim – Kota Padang – Sumatera Barat.
Dalam silaturrahim tersebut, YM.TG.Kiam Radja Muda Fekri Juliansyah bin Muslim menggali informasi sejarah dan keberadaan Kerajaan Pagaruyung sebagai salah satu Kerajaan Melayu yang pernah berjaya di masanya.
YM.Tuanku Rajo Disambah atau H.Sutan Muhammad Yusuf menjelaskan sejarah Kerajaan yang awalnya bernama Kerajaan Malayapura didirikan oleh Adityawarman pada abad ke-14 M (1347–1374 M).
Kerajaan Malayapura merupakan kelanjutan dari kerajaan Dharmasraya di Sumatera. Kerajaan ini didirikan oleh Adityawarman di bekas wilayah kerajaan Dharmasraya. Dari bukti sejarah yang ditemukan, ia menjadi penguasa Malayapura Swarnnabhumi atau Kanakamedini pada 1347 dengan gelar Maharajadiraja Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. Di kemudian hari ibukota kerajaan yang berada di Dharmasraya dipindahkan ke daerah pedalaman Minangkabau.
Sementara TG.Kiam Radja Muda Fekri Juliansyah bin Muslim yang juga sebagai Mubungan Djagat Utama Pemerintahan Adat Semende Darussalam memaparkan sejarah Djagat Besemah Libagh- Semende Panjang dan hubungannya dengan Kerajaan Pagaruyung.
Berdasarkan Catatan Sejarah Djagat Besemah Libagh – Semende Panjang, khususnya tentang Pendirian Adat Semende di Perdipe (nama salah satu dusun tua dan pusat penyebaran Islam di Djagat Besemah), pada tahun 1650 M pernah terjadi Muzakarah Ulama Rumpun Melayu di Perdipe (Secara Administratif berada di wilayah Kecamatan Dempo Selatan – Kota Pagaralam – Sumatera Selatan kini).
