Kutacane, Acehinspirasi.com | Berbagai kalangan elemen mayarakat di Aceh Tenggara meminta pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengggara, untuk mengawasi lebih ketat proses pelelangan aset daerah yang besumber dari anggaran rehab bangunan SD dan SMP yang ditafsir berjumlah puluhan hingga ratusan tersebut.
Bila tanpa pengawasan yang ketat dari pihak Disdikbud, dikhawatirkan akan menyebabkan aset daerah yang berupa atap seng dan kayu yang bersumber dari rehab diduga ada puluhan hingga ratusan, SD dan SMP aset tersebut raib dan hanya dimanfaatkan untuk kepentingan oknum -oknum tertentu.
Informasi yang dihimpun Acehinspirasi.com
dari berbagai sumber menyebutkan, memang sudah menjadi kebiasaan umum jika selama beberapa tahun terakhir, setiap rehab sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Diantaranya berupa gedung, pengelolaan aset berupa atap dan kayu bangunan yang direhab tak jelas nasibnya, bahkan kerapkali dibawa sendiri oleh rekanan pemenang lelang.
Padahal, bila dikumpulkan dari semua proyek Rehab gedung yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara, untuk beberapa tahun terakhir saja, nilainya terhitung lumayan besar untuk menambah pendapatan daerah.
Sementara itu Kabid Aset Badan Pengelola Keuangan Daerah Agara, Bintang Terang saat di konfirmasi awak media Rabu (11/8/21) menyebutkan, tugas pihak aset terhadap sisa atap dan kayu yang dilelang, hanya menaksir harga atap seng dan kayu dari sekolah saja.
“Prinsipnya, kapan kita diundang pihak sekolah ke lokasi sekolah yang direhab, kita akan datang dan langsung melakukan penilaian atau penaksiran harga atap dan kayu di lokasi, masalah kapan dibayar dan siapa yang memenangkan lelang, kita serahkan pada pihak Dinas Dikbud,”ujarnya