Kedua, tambahnya karena masih dalam kondisi pandemi COVID-19, maka perlombaan TQK II tahun 2021 diadakan dengan tetap
menjaga protokol kesehatan.
Selanjutnya Gubernur Nova, berharap agar kegiatan itu tetap dapat menambah
minat para santri untuk terus meningkatkan kemampuan dalam membaca kitab serta mengupayakan agar kandungan dan isi kitab kuning benar-benar tertanam dalam dan pikiran dan hati para santri.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga berharap penyelenggaraan perlombaan tersebut dipastikan dapat menjadi salah satu sarana untuk menjaga kemurnian warisan ulama dan guru-guru melalui tradisi membaca, mengkaji dan menalaah kitab kuning, sehingga akan tetap terawat eksistensinya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
“Upaya menjaga kemurnian tradisi inilah yang menjadi misi dan tujuan penting Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh untuk mengadakan Musabaqah Qiraatil Kutub – II Tahun 2021 ini,” sebutnya.
Lebih lanjut Gubernur Nova menyebutkan event itu harus benar-benar menjadi sarana keilmuan yang efektif dalam upaya mengasah kemahiran membaca kitab kuning. Karena
unsur kemahiran dalam membaca dan menelaah, menjadi kata kunci untuk memahami isi dan kandungan dalam sebuah kitab sebagai referensi terhadap permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, diharapkan agar pelaksanaan event MQK-II tahun 2021 ini bukanlah sekedar mempertahankan tradisi
dan menghidupkan budaya kelimuan di kalangan para santri dayah/pesantren. Namun kegiatan tersebut juga harus berdampak positif
bagi para santri, untuk sedini mungkin mempersiapkan diri menjadi ulama, teungku dan ahli ilmu agama.