Kutacane, Acehinspirasi.com, Jalan provinsi penghubung kabupaten Aceh Tenggara dengan Kota Subussalam dibiarkan rusak parah sudah menahun jalan penghubung antar kabupaten kota ini kondisinya mirip bagaikan kubangan kerbau tiap kali turun hujan jalan tersebut tidak bisa di lalui oleh kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua.
“Heran juga kami. Pemerintah provinsi ini macam buta matanya,” kata Buru Tarigan warga sekitar, kepada Acehinpirasi.com Sabtu (30/10/21).
Ia mengatakan, jalan sudah bertahun tahun tidak ada perbaikan kalau sudah musin hujan datang jalan tersebut sulit untuk di lalui kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua, yang kondisinya paling parah itu berada Kilometer 18 Dusun Simpang Tiga Kecamatan Leuser.
Akibatnya, sebagian mobil barang yang biasa membawa hasil pertanian dan perkebunan petani dari Kecamatan Leuser ke Pasar Lawe Desky dan Kota Kutacane, terpaksa di parkir sambil menunggu pihak berkompeten memperbaiki badan jalan berlumpur dan berlubang yang tak bisa dilewati kendaraan roda empat roda dua, ujarnya.
Ia berharap, baik Pemkab Aceh Tenggara maupun Pemprov Aceh bisa segera memperbaiki jalan yang rusak tersebut.
Sambung warga Leuser lainnya, badan jalan ini mulai dari dusun Simpang Tiga Kute Bukit Bintang Indah sampai ke Kute Simpang Permata Musara ini, ada ditimbun pihak terkait, namun tanah menimbun badan jalan itu berasal dari tanah berlumpur yang dikeruk dari parit badan jalan Provinsi Muara Situlen-Gelombang dan bukan dari sirtu atau kerikil. Dampak kerusakan jalan itu juga membuat harga perkebunan dan pertanian warga anjlok serta harga kebutuhan pokok merangkak naik.