Kelebihan ketiga atas bulan Dzulqaidah ini sebut khatib, Rasulullah bersabda bahwa tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah.
“Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa’dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji’ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji,” sebut khatib.
Terakhir, Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya. Silahkan lihat Al Qur’an surat Al-A’raf ayat 142.
“Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah berlalu tiga puluh malam (bulan Dzulqa’dah), dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam.
Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan,” urai sang khatib.
Khatib juga menyebut bahwa Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulqa’dah dalam lintas sejarah, di antaranya pada Dzulqa’dah tahun kelima hijriah, terjadi perang Bani Quraizhah.
Pada hari Kamis, 6 Dzulqa’dah tahun ke-Sepuluh hijriah, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekkah untuk melaksanakan haji wada’. Pada Dzulqa’dah tahun ketiga hijriah, terjadi perang Badr Sughra. Pada hari Sabtu, tanggal 7 Dzulqa’dah tahun 403 H, wafat seorang ulama ahli ilmu kalam dan ahli debat yang sangat masyhur, yaitu Imam Abu Bakr Al-Baqillani.