Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

Aby Kandar, Dari Guru Honorer Menjadi Petani Melon Andalan di Bireuen

49
×

Aby Kandar, Dari Guru Honorer Menjadi Petani Melon Andalan di Bireuen

Sebarkan artikel ini

Pj Gubernur Aceh Dr, H, Safrizal, ZA, M.Si didampingi Plt Sekda Aceh Drs, Muhammad Diwarsyah, M. Si, kepala DPMG Aceh dan Kadisbudpar Aceh menerima Silaturrahmi petani Melon Iskandar(Aby kandar ) di pendopo Gubernur Aceh. (Foto: Humas Aceh.

Banda Aceh, Acehinspirasi.com l Di usia 41 tahun, Iskandar—akrab disapa Aby Kandar—membuktikan bahwa profesi guru honorer dan petani sukses bisa berjalan beriringan. Lahir pada 16 April 1983, Aby Kandar adalah lulusan S1 Pendidikan Agama Islam dan mengajar sebagai guru P3K di UPTD SD Negeri 2 Jeumpa, Bireuen.

Namun, selain mengajar, ia juga memiliki ketertarikan besar pada pertanian yang mulai ia tekuni sejak tahun 2014, dan sejak 2019 ia fokus membudidayakan melon.

“Budidaya melon sangat keren dengan potensi penghasilan yang luar biasa. Bayangkan, dari lahan seluas 1.000 meter persegi, kita bisa menghasilkan rata-rata 3,5 ton melon. Putarannya cepat, hanya 70 hari sudah bisa panen,” kata Aby Kandar.

Saat ini, Aby Kandar mengelola dua lahan melon dengan total luas 4000 meter persegi, yang melibatkan dua pekerja tetap dan sejumlah tenaga harian lepas sesuai kebutuhan.

Ia mengembangkan tiga jenis melon, yaitu golden melon, rock melon, dan melon untuk jus, dengan segmen pasar yang berbeda. Produksi melonnya telah memperoleh sertifikasi Prima 3 dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten dan Provinsi Aceh, memastikan kualitasnya terjamin untuk pasar yang lebih luas.

Melon-melon ini didistribusikan ke berbagai daerah di Aceh, seperti Lhokseumawe dan Banda Aceh, serta ke Medan.

Girl in a jacket