Tapaktuan , Acehinspirasi.com, l Masih bobroknya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Yulidin Away (RSUYA) menjadi salah satu indikator gagalnya pemerintahan Aceh Selatan di bawah kepemimpinan AZAM dalam mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Padahal, persoalan pelayanan kesehatan merupakan salah satu program prioritas dari penjabaran visi-misi pemerintahan AZAM.
“Sungguh ironis, dikala eforia kemenangan API dihembuskan begitu gencar di negeri pala, sementara persoalan pokok masyarakat seperti pelayanan kesehatan masih sangat memprihatinkan,” ungkap ketua GEPRA, Refan Kumbara kepada media Kamis Malam (22/12/2021).
Dia menyebutkan, sangat disayangkan tentunya ketika ada pasien butuh darah, pihak yang ikhlas mendonor untuk membantu pasien malah dilayani dengan buruk oleh pihak rumah sakit. “Di luar pihak medis berupaya bagaimana banyak masyarakat yang berpartisipasi untuk menyelamatkan masyarakat lainnya dengan upaya donor darah, namun di Aceh Selatan malah sebaliknya, masyarakat yang sukarela ingin mendonor malah dipersulit. Ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan di Aceh Selatan masih sangat bobrok. Itu baru satu contoh, bisa jadi kejadian pelayanan kesehatan yang maskh bobrok ini sudah terjadi berulang kali, bukan hanya di RSUYA bahkan hingga ke Puskesmas, makanya harus dievaluasi dan ditindak tegas,” ujarnya.
Masih kata Refan, Direktur Rumah Sakit merupakan perpanjangan tangan Bupati untuk mengurus persoalan di rumah sakit tersebut. ” Jika memang memang pelayanan masih sangat bobrok, maka sah-sah saja Bupati mencopot direkturnya yang tak becus menjalankan tugasnya, apalagi pelayanan kesehatan ini merupakan salah satu visi-misi Bupati. Kalau pelayanan kesehatannya masih buruk, maka wajar masyarakat menilai bahwa visi misi Bupati terkait hal tersebut masih gagal,”tambahnya.