Korban pengeroyokan saat datang ke kantor PWI Agara.(Foto: Dok)
Kutacane. Acehinspirasi.com |Korban pengeroyokan oleh warga Muara Baru, Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara, Dedi Safriadi, mengaku kecewa dengan kinerja Polsek Lawe Alas. Yang mana pelaku pengeroyokan itu baru satu di tahan di Mapolres Agara.
Menurut dia, kasus pengeroyokan terhadap dirinya itu, banyak melibatkan warga dan pemuda desa Muara Baru, sehingga ia merasa kecewa terhadap penangan pengembangan kasus yang dilaporkannya tersebut.
Laporan kasus pengeroyokan itu, kata dia, sudah menjelang dua bulan ditangani oleh Polsek Lawe Alas, namun belum semua pelaku diamankan. Seakan kasus ini hanya kasus penganinyaan yang dilakukan satu orang saja, katanya.
“Saya merasa aneh terhadap penanganan kasus pengeroyokan yang saya laporkan pada (28/01/2022) itu” kata Dedi, Selasa (15/03/2022).
Padahal kasus yang dilaporkan itu, kata dia, sesuai dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STPL/01/I/2022/Aceh/Res Agara/Sek LA yang tertanggal 28 Januari 2022, bahwa perkara yang dilaporkan itu adalah kasus pengeroyokan yang dilakukan lebih dari lima orang.
Dari Surat laporan itu, menurut dia, semestinya pihak Polsek Lawe Alas dapat melakukan pengembangan terhadap pelakunya yang lebih dari lima peluka pengeroyokan terhadap dirinya tersebut.
Dia mengatakan, peristiwa pengeroyokan terjadi berawal dari rentetan kasus pemerkosaan yang dialami IP,19, adiknya yang diperkosa 6 pemuda sekaligus pada Sabtu dini hari (28/01/2022) di salah satu pondok ladang jagung di desa tersebut.