Kegiatan Seminar Nasional Virtual tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan dan rekomendasi penting yaitu :
- Mengingat cukup besarnya biaya refocusing anggaran terhadap APBN/APBD dalam rangka penanggulangan dan pencegahan Pandemi Covid – 19, maka penting strategis dan mendesak untuk dilakukannya pengawasan secara masif terhadap penggunaan anggaran tersebut.
- Perlunya upaya melakukan kampanye bersama untuk mendorong dilakukan pengawasan secara semesta dengan pelibatan berbagai unsur CSO, masyarakat luas, tokoh masyarakat (Tomas), tokoh adat (Todat), tokoh agama (Toga), serta unsur lainnya agar dapat secara aktif melakukan pengawasan terhadap penggunaan anggaran refocusing APBN/APBD yang digunakan untuk penanggulangan Covid – 19.
- Guna dapat meminimalisir terjadinya Mark Up harga, berkurangnya jumlah takaran bantuan serta berbagai praktek curang lainnya dihimbau agar pelaksanaan program bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah maupun pemerintahan daerah disalurkan bukan dalam bentuk barang melainkan dalam bentuk uang tunai (cash). Cara ini dipandang sangat efektif dalam menekan praktek kecurangan. Selain itu, pemberian bantuan dalam bentuk uang tunai (cash) dinilai dapat memberikan efek menetes kepada para pedagang kebutuhan rumah tangga pada saat si penerima bantuan membelanjakan kebutuhannya ke para pedagang menengah ke bawah.
- Mendorong Pemerintah dan pemerintah daerah untuk dapat segera menggunakan data tunggal by address by name yang terintegrasi meliputi seluruh level pemerintahan mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan desa. Hal ini penting dilakukan guna mencegah terjadinya praktek penggelembungan jumlah calon penerima bantuan dari Pemerintah maupun pemerintah daerah.()