Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

Refleksi Hari Damai Aceh, Dukung SE Pj Gubernur, Jangan Batasi Kedai Kopi Buka Sampai Pagi

198
×

Refleksi Hari Damai Aceh, Dukung SE Pj Gubernur, Jangan Batasi Kedai Kopi Buka Sampai Pagi

Sebarkan artikel ini

Tgk Irfan Siddiq SPd (Ketua Relawan Santri Aceh). (Foto: Istimewa)

Aceh Besar, Acehinspirasi.com l Tanggal 15 Agustus adalah hari yang sangat penting bagi rakyat Aceh. Bagaimana tidak, 18 tahun lalu, 15 Agustus 2005, adalah hari terakhir Provinsi Aceh menyandang status sebagai wilayah berkonflik senjata. Hari itu letusan kontak senjata antara kedua belah pihak RI-GAM juga resmi berhenti untuk selamanya.

Berbagai hikmah yang dirasakan rakyat Aceh dibalik musibah Tsunami dan perdamaian yang terwujud.

Dan hari ini, 15 Agustus 2023, usia perdamaian sudah beranjak dewasa. Artinya, begitu banyak proses rehabilitasi, rekonsiliasi dan pemulihan yang dilaksanakan oleh pemerintah lewat berbagai metode demi mewujudkan cita-cita rakyat Aceh, yaitu aman damai dan tertib.

Berbicara ketertiban, banyak kalangan mengakui kekagumannya saat berada di Aceh. Jika di wilayah lain sedang marak-maraknya terjadi kekerasan seperti copet, tawuran, kekerasan antar suku atau ras, hal tersebut seperti nyaris tidak pernah terjadi di Aceh.

Sebagian pengamat berpendapat bahwa fenomena aman dan nyaman di Aceh bisa terwujud karena faktor aturan dan penerapan syariat islam yang kuat, serta ekonomi yang mencukupi, sekalipun digelar provinsi berpenduduk miskin oleh sebagian lembaga survei.

Namun, kemiskinan di Aceh tidak membuat rakyatnya jahat dan beringas, karena nilai agama yang kuat masih melekat disetiap individu.

Baru-baru ini, Aceh dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia terjadi kekosongan kepemimpinan resmi, hal ini karena masih belum diadakannya pemilihan kepala daerah. Dengan begitu, pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri menunjuk Achmad Marzuki sebagai Pejabat Sementara Gubernur Aceh.