Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

ICMI Aceh ajukan 10 Kriteria Calon Gebernur Aceh, Ini Dia Kriterianya

429
×

ICMI Aceh ajukan 10 Kriteria Calon Gebernur Aceh, Ini Dia Kriterianya

Sebarkan artikel ini

Taqwaddin, Ketua ICMI Aceh, Dr Taqwaddin. (Foto: Ist).

Banda Aceh, Acehinspirasi.com l Ketua Majelis Pengurus Wilayah (MPW) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Aceh, Dr Taqwaddin mengemukakan 5 kriteria versi ajaran Islam dan 4 kriteria versi Adat Budaya Aceh yang layak dipertimbangkan untuk dipilih sebagai Calon Gubernur Aceh. Siaran pers ini disampaikan ke kalangan media massa pada Rabu, 24 April 2024 dari Kantor MPW ICMI Aceh di Kompleks Baperis Banda Aceh.

Kriteria pertama sebagai calon Gubernur Aceh yang disampaikan oleh Ketua MPW ICMI Aceh adalah jujur. Ini harus menjadi kriteria utama. Jujur terhadap masyarakat. Memenuhi janji yang telah diucapkan atau disuratkan secara tertulis dalam berbagai kebijakan.

Pemimpin jujur akan selalu melaksanakan apa saja yang diucapkan atau dijanjikan. Kejujuran hal yang penting sekali dalam menjalankan roda pemerintahan. Tanpa kejujuran pemimpin, pemerintahan akan berantakan dan rakyat akan makin jauh dari kesejahteraan.

Untuk mendapatkan Calon Gubernur yang jujur diperlukan penelusuran rekam jejak beliau selama ini dalam kapasitas sebagai apapun.

Jangan memilih pemimpin seperti membeli ayam dalam karung tertutup. Tidak jelas ayam itu sehat atau ayam sawan, burek ataupun hitam.

Kriteria kedua adalah orang yang amanah atau orang yang dapat dipercaya. Jangan sekali-kali kita memilih pemimpin yang tidak dapat dipercaya, tidak amanah dan curang. Apalagi yang pernah terlibat dalam kasus pidana korupsi.

Hal ini penting kita pertimbangkan karena Gubernur Aceh akan menentukan arah perjalanan pembangunan daerah. Gubernur ini akan menguasai dan mengelola anggaran yang cukup besar untuk kemaslahatan rakyat. Maka, jika pemimpin tidak amanah akibatnya akan menimbulkan kemiskinan rakyat, kualitas pendidikan dan kesehatan yang rendah, UMKM tidak berkembang, dan banyak kemerosotan lainnya karena dana besar yang seharusnya diperuntukkan untuk kemaslahatan rakyat, tapi diselewengkan untuk kepentingan kroni-kroninya.