Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

NYIMAS GANDASARI, Panglima Perang Kesultanan Cirebon dari Samudera Pasai (Aceh)

2132
×

NYIMAS GANDASARI, Panglima Perang Kesultanan Cirebon dari Samudera Pasai (Aceh)

Sebarkan artikel ini

Oleh: TG Fekri Juliansyah bin Muslim

Bagi masyarakat Cirebon dan Keluarga Besar Kesultanan Cirebon, nama Nyimas Gandasari atau Nyi Ratu Mas Gandasari adalah sosok yang tak asing lagi.

Namun, siapa nyana, dibalik namanya yang tenar, ternyata menyimpan sejarah masa lalu yang erat kaitannya dengan Kesultanan Samudera Pasai. Bahkan, disebutkan dalam Babad Cirebon, bahwa Nyimas Gandasari atau Nyi Ratu Mas Gandasari bukanlah nama aslinya. Nama sebenarnya adalah Muthmainah, perempuan piatu yang lahir di Samudera Pasai, anak Raja Pasai dan kemudian diasuh dan dibesarkan di lingkungan Kesultanan Cirebon.

Nyimas Gandasari atau Nyi Ratu Mas Gandasari adalah Putri Sultan Samudera Pasai yang diasuh dan diangkat anak oleh Pangeran Walang Sungsang atau dikenal sebagai Pangeran Cakrabuana bin Prabu Siliwangi.

Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana adalah Kakak dari Raden Kian Santang atau merupakan Uwak (Saudara laki-laki dari Ibu) Syeikh Syarif Hidayatullah, Sunan Gunung Djati.

Pangeran Walang Sungsang atau Pangeran Cakrabuana bernama Sayyid Abdullah Iman atau Syeikh Shomadullah atau dijuluki kemudian sebagai Mbah Kuwu Sangkan.
(Berkuasa di Cirebon 1460 – 1479 M). Makam beliau berdekatan dengan Makam Syeikh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati) di Astana Gunung Sembung, Kota Cirebon – Jawa Barat – Indonesia.

Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana adalah Pendiri Kesultanan Cirebon. Pangeran Cakrabuana Lahir pada tahun 1423 M dan Wafat pada 1529 M di Cirebon.

Sementara Nyimas Gandasari dibesarkan di Cirebon dan menjadi Murid dari Syeikh Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati). Nyimas Gandasari ini kemudian dipercaya menjadi Panglima Perang Kesultanan Cirebon.