Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

Fakta Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024

729
×

Fakta Dinamika Politik Menuju Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini

Pokoknya dalam era kini, benar-benar era Keuangan Yang Maha Kuasa alias uang memegang kedaulatan politik.

Orang yang banyak uang bisa membeli kekuasaan legislative. Dengan uang yang dimilikinya, seseorang bisa menjadi calon legislatif (Caleg). Dia mampu memberikan sejumlah uang besar yang diminta oleh pengurus partai agar menjadikannya sebagai caleg. Dia bahkan bisa “membeli” partai pada tingkat pengurus daerah. Atau bahkan, jika uang yang dimilikinya berton-ton banyaknya, maka dia pun dapat mendirikan partai untuk memenuhi birahinya mencapai kekuasaan legislative. Saya kira, saya tak perlu tegas sekali menunjukkan contoh-contoh konkrit terhadap hal ini. Anda tentu sudah pula tahu.

Uang tersebut tidak mesti melulu dari kantong sendiri para caleg atau calon kepala daerah, bahkan calon presiden. Dana itu juga bisa berasal dari pihak lain sebagai modal untuk orang-orang tertentu mendapatkan posisi di eksekutif maupun legislatif. Ini tentu dengan harapan bahwa pemodal tersebut akan mendapatkan kenikmatan (keuntungan) dari posisi orang yang dimodalinya.

Fakta sekarang ini bahwa yang menempati kursi-kursi empuk parlemen perwakilan rakyat hanyalah orang-orang kaya, yang banyak uang saat berkampanye musim lalu. Umumnya mereka berasal dari kalangan pengusaha atau bisnisman. Banyak pula mereka yang berasal dari kalangan artis ternama. Sedangkan mereka yang berasal dari kader ideologis partai mulai makin terpinggirkan.

Mereka yang kaya-kaya, yang pengusaha atau para artis pun seperti diberi kemudahan menjadi pengurus inti partai, sekalipun mereka belum pernah mengikuti pelatihan atau pengkaderan kepartaian. Mereka ini adalah pengurus debutan dengan cara dan budaya berpikir yang pragmatis dan instan. Pada tingkat nasional ada malah yang baru satu hari menjadi anggota partai, langsung disepakati menjadi Ketua.

Girl in a jacket