Scroll untuk baca artikel
Girl in a jacket

Girl in a jacket
Aceh

POLITIK KEKUASAAN Dalam SISTEM DEMOKRASI Dalam MEMILIH PIMPINAN Yang FATHONAH

651
×

POLITIK KEKUASAAN Dalam SISTEM DEMOKRASI Dalam MEMILIH PIMPINAN Yang FATHONAH

Sebarkan artikel ini

Di sinilah kemudian muncul pemikiran Machiavelli bahwa militer dalam suatu negara mutlak adanya. Negara harus mempunyai militer sendiri dan mandiri. Militer harus direkrut dari masyarakat tanpa adanya tentara bayaran lagi karena dengan adanya tentara sendiri dari kalangan masyarakat maka nasionalisme militer itu akan kuat. Mereka akan relah matian-matian bertempur demi mempertahankan negaranya.

Machiavelli berpendapat bahwa arah mendapatkan dan menghimpun kekuasaan yang sebesar-besarnya di tangan raja dengan cara-cara licik dan absolute hanya merupakan sarana karena tujuan akhir yang lebih tinggi adalah kemakmuran bersama.

Pemikiran atau gagasan Machiavelli yang lain berbunyi bahwa siapa yang memiliki senjata akan mengalahkan siapa yang tidak memiliki senjata, manusia pada hakikatnya lemah namun akan kuat pada waktu selanjutnya dan pada akhirnya akan saling menjatuhkan, dalam memperebutkan kekuasaan

Zaman Orde Baru

Pemikiran-pemikiran politik Machiavelli memang telah banyak menjadi pedoman bagi politisi-politisi di banyak negara, baik mereka yang mengakui telah menggunakannya sebagai pedoman maupun mereka yang secara sembunyi-sembunyi. Dalam suasana politik di Indonesia pun telah banyak politisi negeri terbesar di Asean ini yang menggunakannya sebagai pedoman politiknya. Hal ini sangat mudah ditemui dan dianalisis pada pasca jatuhnya orde baru hingga sekarang.

Teori mempertahankan kekuasaan oleh Machiavelli yaitu menghapus semua yang ada hubungannya dengan penguasa lama. Walaupun penghapusan tidak dilakukan secara langsung , bisa kita lihat di zaman orde baru yang menekan kekuasaan orde lama merupakan hal yang paling sentral untuk menghindari ancaman kekuasaan Orde Baru . Inipun seperti yang dikatakan oleh Machiavelli dalam karyanya pemusnahan bertujuan untuk menghindari ancaman kekuasaan oleh penguasa lama.